WorldCom
Perusahaan telekomunikasi
terbesar kedua di Amerika Serikat, mengakui telah
Melakukan skandal akuntansi yang menyebabkan
perdagangan sahamnya di bursa NASDAQ terhenti.
Beberapa minggu kemudian, WorldCom menyatakan diri bangkrut.
Perusahaan telah memberi gambaran yang salah tentang kinerja perusahaan
dengan cara memalsukan milyaran bisnis rutin sebagai
belanja modal, sehingga labanya overstated sebesar $11
milyar pada awal 2002. Perusahaan juga meminjamkan uang lebih dari $400
juta kepada Chief Executive Officer (CEO)-nya, Bernard
Ebbers, untuk menutupi kerugian perdagangan
pribadinya. Ironisnya meski di dakwa telah
melakukan pemalsuan, konspirasi dan laporan keuangan
yang salah, mantan CEO WorldCom tersebut
mengaku tidak bersalah (Mehta, 2003; Klayman, 2004; Reuters, 2004).
Analisis : dari kasus diatas memang
jelas terjadi praktik kecurangan akuntansi dilihat dari pemalsuan bisnis rutin
yang menyebabkan laba overstated, dan terjadi tindakan yang tidak etis yaitu
menutupi kerugian perdagangan pribadi. Jelas ini pemalsuan , konspirasi dan
memanipulasi laporan keuangan.
Referensi : http://desmaputrii.blogspot.com/2014_11_01_archive.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar