Minggu, 21 Desember 2014

3. FRAUD ACCOUNTING PERUSAHAAN MULTIKULTURAL

WorldCom
Perusahaan  telekomunikasi  terbesar  kedua  di Amerika  Serikat, mengakui  telah  Melakukan  skandal  akuntansi  yang  menyebabkan  perdagangan sahamnya  di  bursa  NASDAQ  terhenti.  Beberapa  minggu  kemudian,  WorldCom menyatakan diri bangkrut. Perusahaan telah memberi gambaran yang salah tentang kinerja perusahaan dengan  cara memalsukan milyaran  bisnis  rutin  sebagai belanja modal,  sehingga  labanya  overstated  sebesar $11 milyar pada awal 2002. Perusahaan juga meminjamkan uang lebih dari $400  juta kepada Chief Executive Officer (CEO)-nya,  Bernard  Ebbers,  untuk  menutupi  kerugian  perdagangan  pribadinya. Ironisnya  meski  di  dakwa  telah  melakukan  pemalsuan,  konspirasi  dan  laporan keuangan  yang  salah,  mantan  CEO WorldCom  tersebut  mengaku  tidak  bersalah (Mehta, 2003; Klayman, 2004; Reuters, 2004).

Analisis : dari kasus diatas memang jelas terjadi praktik kecurangan akuntansi dilihat dari pemalsuan bisnis rutin yang menyebabkan laba overstated, dan terjadi tindakan yang tidak etis yaitu menutupi kerugian perdagangan pribadi. Jelas ini pemalsuan , konspirasi dan memanipulasi laporan keuangan.



Referensi : http://desmaputrii.blogspot.com/2014_11_01_archive.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar