Rabu, 20 November 2013

TUGAS 3 BAHASA INDONESIA



1.Format daftar pustaka pada penulisan ilmiah. Contohnya system Harvard, Sistem Vancover, dan lain-lain

Daftar pustaka merupakan suatu bentuk kejujuran penulis dan penghargaan intelektual terhadap penulis lainnya.
Sebagai awal,bahwa daftar pustaka merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sebuah karya tulis ilmiah. Ini berarti mau tidak mau atau suka tidak suka, dalam menulis sebuah karya seorang penulis diwajibkan juga untuk menulis daftar pustaka atau sitasi yang digunakannya. Dalam berbagai kompetisi karya tulis ilmiah pun melampirkan daftar pustaka merupakan sebuah keharusan, bahkan memenuhi 5% – 10% total penilaian. Namun sayangnya kesempatan untuk mendapatkan nilai penuh di 5% – 10% ini belum bisa dimanfaatkan dengan baik karena penulisannya yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Tidak dapat dipungkiri memang, beberapa institusi memiliki ketentuannya sendiri dalam menulis sebuah rujukan. Setidaknya ada dua sistem yang diterima secara internasional dan umum digunakan dalam bidang kedokteran yaitu sistem Harvard dan sistem Vancouver.

Mungkin bagi yang masih awam dengan istilah sitasi (rujukan) dengan gaya vancouver atau harvard karena memang metode ini baru diperkenalkan dibangku perkuliahan. Orang-orang seringkali membedakan harvard dan vancouver hanya pada aplikasinya di halaman isi,

- Sistem harvard
Sistem Harvard menggunakan nama penulis dan tahun publikasi dengan urutan pemunculan berdasarkan nama penulis secara alfabetis. Publikasi dari penulis yang sama dan dalam tahun  yang sama ditulis dengan cara menambahkan huruf a,b, atau c dan seterusnya tepat dibelakang tahun publikasi (baik dalam penulisan daftar pustaka maupun sitasi dalam naskah tulisan). Alamat internet ditulis menggunakan huruf italic.

 Contoh :

Buller. H. and Hoggart, K. (1994a). ‘New drugs for acute respiratory distress syndrome’, New England Jurnal of Medicine, 3 (6): 435-439

Buller, H. and Hoggart, K. (1994b). ‘The social integration of British home owners into French rural communities’, Journal of Rural Studies, 10, 2, 197–210.

Dower, M. (1977). ‘Planning aspects of second homes’, in J. T. Coppock (ed.), Second Homes: Curse or Blessing?, Oxford, Pergamon Press, pp.210–37.

Palmer, F. R. (1986). Mood and Modality, Cambridge, Cambridge University Press.

Grinspoon, L. & Bakalar, J.B. (1993). Marijuana: the forbidden medicine, Yale University Press, London


- Sistem vancouver:
menggunakan cara penomeran (pemberian angka) yang berurutan untuk menunjukkan rujukan pustaka (sitasi). Dalam daftar pustak, pemunculan sumber rujukan dilakukan secara berurut menggunakan nomor sesuai kemunculannya sebagai sitasi dalam naskah tulisan.

    Contoh :

[1] Dick, H.W. Industri Pelayaran Indonesia: Kompetisi dan Regulasi.  oleh Burhanuddin A. Jakarta: LP3ES. 1990.

[2] Franklin, J.H. Fundamentals of Mathematics. Chicago: University of Chicago Press. 1985.

[3] Kernighan, B.W., dan Dennis M.R. The C Programming Language. New Jersey: Prentice Hall. 1987.

Tetapi lebih dari itu ada perbedaan yang mendasar pula pada penulisannya di daftar pustaka (dan hal ini yang jarang diperhatikan oleh kebanyakan penulis)
Saat ini saya memperkenalkan sistem sitasi dengan gaya vancouver (harvard baru dibahas pada artikel berikutnya). Sistem Vancouver merupakan sistem yang sering digunakan dalam berbagai jurnal ilmiah atau publikasi akademik. Sistem ini umumnya disebut author-number system karena sistemnya yang merujuk dengan menggunakan angka. Nama Vancouver diambil karena sistem ini merupakan hasil dari pertemuan yang dilaksanakan di Vancouver, British Columbia, Canada pada tahun 1979 yang merupakan cikal bakal berdirinya ICMJE (International Comitee of Medical Journal Editors). Dibandingkan harvard, vancouver lebih populer digunakan di jurnal kedokteran karena tidak terlalu banyak memakan tempat (karena hanya perlu menuliskan angka tanpa nama dan tahun) sehingga mengurangi jumlah halaman. Selain itu, vancouver juga memungkinkan penggunanya merujuk lebih dari satu sumber untuk sebuah pernyataan (kalimat) tanpa perlu merusak estetika penulisan.

Sumber: http://www.slideshare.net/002herry/teknik-menulis-karangan-ilmiah.


2.  Temukan dan deskribsikan ketentuan penulisan Artikel Ilmiah dalam publikasi Jurnal Ilmiah

JUDUL
1Nama penulis pertama
2Nama pen. ulis kedua


1Alamat penulis pertama (lengkap dgn email)
2Alamat penulis kedua (lengkap dgn email)
Misal : Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma
(alamat instansi., bukan rumah)


ABSTRAK
(abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, maksimum 250 kata)


Satu paragraf, memuat tujuan, metode penelitian yang digunakan, hasil, dan maksimum
lima kata kunci.
Kata Kunci: aaaa, bbbb, cccc, dddd, eeee.

PENDAHULUAN
Pendahuluan memuat latar belakang penelitian secara ringkas dan padat, dan tujuan.
Dukungan teori tidak perlu dimasukkan pada bagian ini, tetapi penelitian sejenis
yang sudah dilakukan dapat dinyatakan.

METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan prosedur dan teknik penelitian. Antara satu penelitian
dengan penelitian yang lain, prosedur dan tekniknya akan berbeda. Kalau tidak
berbeda, berarti penelitian itu hanya mengulang penelitian yang sudah ada
sebelumnya. Tapi bukan berarti harus berbeda semuanya. Untuk penelitian sosial
misalnya, populasi penelitian mungkin saja sama, tapi teknik samplingnya berbeda,
teknik pengumpulan datanya berbeda, analisis datanya berbeda, dan lain.lain.
Mohon diuraikan dengan jelas, bukan hanya mengopi dari penelitian lain. Kalau mau
disertakan penelitian yang dilakukan termasuk ke dalam kategori penelitian yang
mana, mohon diperhatikan dengan baik, jangan asal mengopi. Bagian ini bisa dibagi
menjadi beberapa sub bab, tetapi tidak perlu mencantumkan penomorannya.

PEMBAHASAN
Bagian ini memuat data (dalam bentuk ringkas), analisis data dan interpretasi
terhadap hasil. Pembahasan dilakukan dengan mengkaitkan studi empiris atau teori
untuk interpretasi. Jika dilihat dari proporsi tulisan, bagian ini harusnya mengambil
proporsi terbanyak, bisa mencapai 50% atau lebih. Bagian ini bisa dibagi menjadi
beberapa sub bab, tetapi tidak perlu mencantumkan penomorannya.

PENUTUP
Bagian ini memuat kesimpulan dan saran. Kesimpulan dan saran dapat dibuat dalam
sub bagian yang terpisah. Kesimpulan menjawab tujuan, bukan mengulang teori,
berarti menyatakan hasil penelitian secara ringkas (tapi bukan ringkasan
pembahasan). Saran merupakan penelitian lanjutan yang dirasa masih diperlukan
untuk penyempurnaan hasil penelitian supaya berdaya guna. Penelitian tentunya
tidak selalu berdaya guna bagi masyarakat dalam satu kali penelitian, tapi merupakan
rangkaian penelitian yang berkelanjutan.

DAFTAR PUSTAKA
Bagian ini hanya memuat referensi yang benar-benar dirujuk; dengan demikian,
referensi yang dimasukkan pada bagian ini akan ditemukan tertulis pada bagianbagian
sebelumnya. Sistematika penulisannya adalah:
· Menurut abjad.
· Tidak perlu dikelompokkan berdasarkan buku, jurnal, koran, ataupun
berdasarkan tipe publikasi lainnya.
· Sistematika penulisan untuk buku: nama penulis (kata terakhir lebih dahulu,
lalu nama pertama dan seterusnya). Tahun publikasi. Judul buku. Penerbit,
kota.
· Sistematika penulisan untuk jurnal: nama penulis (kata terakhir lebih dahulu,
lalu nama pertama dan seterusnya). Tahun publikasi. “Judul tulisan.” nama
jurnal. Volume, nomor. Penerbit, kota.
· Sistematika penulisan untuk skripsi/tesis/disertasi: nama penulis (kata
terakhir lebih dahulu, lalu nama pertama dan seterusnya). Tahun lulus. Judul
skripsi/tesis/disertasi. Penerbit, kota.
· Sistematika penulisan untuk artikel dari internet: nama penulis (kata terakhir
lebih dahulu, lalu nama pertama dan seterusnya). Tanggal, bulan, dan tahun
download. Judul tulisan. Alamat situs.
· Sistematika penulian untuk artikel dalam koran/majalah: nama penulis (kata
terakhir lebih dahulu, lalu nama pertama dan seterusnya). Tanggal, bulan dan
tahun publikasi. “Judul tulisan.” Nama koran. Penerbit, kota.

Aturan Penulisan
- Tulisan merupakan hasil penelitian
- Tulisan ilmiah menggunakan bahasa Indonesia baku, setiap kata asing dicari
padanannya dalam bahasa Indonesia baku, dan tidak perlu menyertakan
bahasa asingnya.
- Kalimat yang diambil dari tulisan ilmiah dalam bahasa asing diterjemahkan
dalam bahasa Indonesia baku.
- Referensi menggunakan aturan author, date hanya mencantumkan nama
belakang penulis dan tahun tulisan (contoh: Kotler, 2000) dan mohon dicek
ulang dengan daftar pustaka (sangat membantu jika menggunakan fasilitas
bibliography yang ada di word processor)
- Tidak menggunakan catatan kaki
- Tulisan ilmiah dikirimkan dengan format:
o Ukuran kertas yang digunakan ukuran A4
o Panjang tulisan minimum 10 halaman
o Margin keliling 1” atau 3cm
o Spasi 1.5
o Dalam bentuk 1 kolom (standar, tidak perlu dibuat kolom)
o Huruf Times New Roman, ukuran 12
o Semua jenis rumus ditulis menggunakan Mathematical Equation (bagi
pengguna MS Word ada di bagian Insert => Equation), termasuk
pembagian/fraksi, Zigma, Akar, Matriks, Integral, Limit/Log,
Pangkat, dsb
o Semua jenis simbol menggunakan simbol standar yang ada di Word
Processor (bagi pengguna MS Word ada di bagian Insert => Symbol)
o Judul tabel dan gambar ditulis di tengah, title case, dengan jarak 1
spasi dari tabel atau gambarnya. Tulisan “Tabel” atau “Gambar”
dengan nomornya diletakkan satu baris sendiri. Judul tabel diletakkan
di atas tabel (sebelum tabel) dan judul gambar diletakkan di bawah
gambar (setelah gambar). Penulisan sumber tabel atau gambar
diletakkan di bawah tabel dan gambar (center pada gambar dan sejajar
tabel pada tabel dengan huruf 10 pt). Pada gambar, penulisan sumber
diletakkan setelah judul gambar dengan jarak 1 spasi.

Sumber: aturan penulisan artikel jurnal ilmiah UG.PDF


3. Sumber informasi berupa Buku

Ø  Ketika anda membuat referensi dari buku, tulis nama pengarang, tahun, judul, kota atau negara tempat diterbitkannya buku tersebut dan juga nama penerbit, contoh:
Bowie, D. and Mitchell, J. (1994) A logic-based calculus of everyday objects. (Hendrix and Joplin Press, San Francisco).
Ø  Jika anda mengutip bab dari sebuah buku, maka cantumkan rincian buku tersebut, ditambah nama babnya, dan juga nama pengarang bab buku tadi, dan jangan lupa cantumkan judul bukunya. Contoh:
Downward, J. and Tybulewicz, V. (1998) Successful research methods. In Applications of Signalling. (Nottinghill Press, London)
Ø  Jika buku tersebut diedit (memiliki editor), maka cantumkan nama editornya pada rincian referensi anda. Contoh:
Bopper, B. and Miller, G. (1997) Statistics don't mean nothin'. In A Handbook of Paranormal Mathematics, Katsanis, N. and Bermingham, N. (Eds) (West Cheam University Press, West Cheam)
Ø  Anda juga bisa mencantumkan nomor halaman jika anda ingin mengacu pada satu bagian (bab) saja; huruf p (dalam penulisan referensi berbahasa Inggris) atau hal. (dalam penulisan referensi berbahasa Indonesia) digunakan untuk mengacu pada satu halaman saja, tapi jika mengacu pada nomor halaman bagian (bab) buku tersebut, maka gunakan huruf pp. Contoh:
Ashworth, A. and Marshall, C. (1997) Probability theory and gene cloning. In Favourite Oncogene Stories. (Fulham Publications, Cambridge), pp. 103-128
Sourounian, L., Doering, D. and Swendeman, S. (1998) The growth of red giants. In Stellar Evolutionary Theories. (Perm and Rockefellar, Boston), p. 206
Ø  Juga cantumkan nomor volume jika ada, dan juga nomor edisi jika diperlukan bagi pembaca agar menemukan referensi bukunya. Contoh:
Karloff, B., Greenwood, B. (Eds). 1963. Revitalisation ofthe Dead. Vol. 2. (Head and Throttle, Whitby)
Ø  Jika penerbit buku tersebut tersebar di beberapa kota—contoh, London, New York, Toronto, Sidney—anda hanya butuh cantumkan kota pertamanya saja.


Sumber: http://www.englishindo.com/2011/07/penulisan-referensi-dari-buku.html













Tidak ada komentar:

Posting Komentar