1.Format
daftar pustaka pada penulisan ilmiah. Contohnya system Harvard, Sistem
Vancover, dan lain-lain
Daftar pustaka merupakan suatu bentuk kejujuran penulis dan penghargaan
intelektual terhadap penulis lainnya.
Sebagai awal,bahwa
daftar pustaka merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sebuah karya tulis
ilmiah. Ini berarti mau tidak mau atau suka tidak suka, dalam menulis sebuah
karya seorang penulis diwajibkan juga untuk menulis daftar pustaka atau sitasi
yang digunakannya. Dalam berbagai kompetisi karya tulis ilmiah pun melampirkan
daftar pustaka merupakan sebuah keharusan, bahkan memenuhi 5% – 10% total
penilaian. Namun sayangnya kesempatan untuk mendapatkan nilai penuh di 5% – 10%
ini belum bisa dimanfaatkan dengan baik karena penulisannya yang tidak sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. Tidak dapat dipungkiri memang, beberapa
institusi memiliki ketentuannya sendiri dalam menulis sebuah rujukan.
Setidaknya ada dua sistem yang diterima secara internasional dan umum digunakan
dalam bidang kedokteran yaitu sistem Harvard dan sistem Vancouver.
Mungkin bagi yang masih awam dengan istilah sitasi (rujukan) dengan gaya vancouver atau harvard karena memang metode ini baru diperkenalkan dibangku perkuliahan. Orang-orang seringkali membedakan harvard dan vancouver hanya pada aplikasinya di halaman isi,
Mungkin bagi yang masih awam dengan istilah sitasi (rujukan) dengan gaya vancouver atau harvard karena memang metode ini baru diperkenalkan dibangku perkuliahan. Orang-orang seringkali membedakan harvard dan vancouver hanya pada aplikasinya di halaman isi,
- Sistem harvard
Sistem Harvard menggunakan nama
penulis dan tahun publikasi dengan urutan pemunculan berdasarkan nama penulis
secara alfabetis. Publikasi dari penulis yang sama dan dalam tahun yang sama ditulis dengan cara menambahkan
huruf a,b, atau c dan seterusnya tepat dibelakang tahun publikasi (baik dalam
penulisan daftar pustaka maupun sitasi dalam naskah tulisan). Alamat internet
ditulis menggunakan huruf italic.
Contoh :
Buller. H. and Hoggart, K. (1994a).
‘New drugs for acute respiratory distress syndrome’, New England Jurnal of
Medicine, 3 (6): 435-439
Buller,
H. and Hoggart, K. (1994b). ‘The social integration of British home owners into
French rural communities’, Journal of Rural Studies, 10, 2, 197–210.
Dower,
M. (1977). ‘Planning aspects of second homes’, in J. T. Coppock (ed.), Second
Homes: Curse or Blessing?, Oxford, Pergamon Press, pp.210–37.
Palmer,
F. R. (1986). Mood and Modality, Cambridge, Cambridge University Press.
Grinspoon,
L. & Bakalar, J.B. (1993). Marijuana: the forbidden medicine, Yale
University Press, London
- Sistem
vancouver:
menggunakan cara penomeran
(pemberian angka) yang berurutan untuk menunjukkan rujukan pustaka (sitasi).
Dalam daftar pustak, pemunculan sumber rujukan dilakukan secara berurut
menggunakan nomor sesuai kemunculannya sebagai sitasi dalam naskah tulisan.
Contoh :
[1]
Dick, H.W. Industri Pelayaran Indonesia:
Kompetisi dan Regulasi. oleh
Burhanuddin A. Jakarta: LP3ES. 1990.
[2]
Franklin, J.H. Fundamentals of
Mathematics. Chicago: University of Chicago Press. 1985.
[3]
Kernighan, B.W., dan Dennis M.R. The C
Programming Language. New Jersey: Prentice Hall. 1987.
Tetapi lebih dari itu ada perbedaan
yang mendasar pula pada penulisannya di daftar pustaka (dan hal ini yang jarang
diperhatikan oleh kebanyakan penulis)
Saat ini saya memperkenalkan sistem sitasi dengan gaya vancouver (harvard baru
dibahas pada artikel berikutnya). Sistem
Vancouver merupakan sistem yang sering digunakan dalam berbagai jurnal
ilmiah atau publikasi akademik. Sistem ini umumnya disebut author-number
system karena sistemnya yang merujuk dengan menggunakan angka. Nama
Vancouver diambil karena sistem ini merupakan hasil dari pertemuan yang
dilaksanakan di Vancouver, British Columbia, Canada pada tahun 1979 yang
merupakan cikal bakal berdirinya ICMJE (International Comitee of Medical
Journal Editors). Dibandingkan harvard, vancouver lebih populer digunakan di
jurnal kedokteran karena tidak terlalu banyak memakan tempat (karena hanya
perlu menuliskan angka tanpa nama dan tahun) sehingga mengurangi jumlah halaman.
Selain itu, vancouver juga memungkinkan penggunanya merujuk lebih dari satu
sumber untuk sebuah pernyataan (kalimat) tanpa perlu merusak estetika
penulisan.
Sumber: http://www.slideshare.net/002herry/teknik-menulis-karangan-ilmiah.
Sumber: http://www.slideshare.net/002herry/teknik-menulis-karangan-ilmiah.
2. Temukan dan deskribsikan
ketentuan penulisan Artikel Ilmiah dalam publikasi Jurnal Ilmiah
JUDUL
1Nama penulis pertama
2Nama pen. ulis kedua
1Alamat penulis pertama (lengkap
dgn email)
2Alamat penulis kedua (lengkap dgn
email)
Misal : Jurusan Akuntansi,
Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma
(alamat instansi., bukan rumah)
ABSTRAK
(abstrak ditulis dalam bahasa
Indonesia dan bahasa Inggris, maksimum 250 kata)
Satu paragraf, memuat tujuan, metode penelitian yang
digunakan, hasil, dan maksimum
lima kata kunci.
Kata Kunci:
aaaa, bbbb, cccc, dddd, eeee.
PENDAHULUAN
Pendahuluan memuat latar belakang
penelitian secara ringkas dan padat, dan tujuan.
Dukungan teori tidak perlu dimasukkan
pada bagian ini, tetapi penelitian sejenis
yang sudah dilakukan dapat dinyatakan.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan prosedur dan
teknik penelitian. Antara satu penelitian
dengan penelitian yang lain, prosedur
dan tekniknya akan berbeda. Kalau tidak
berbeda, berarti penelitian itu hanya
mengulang penelitian yang sudah ada
sebelumnya. Tapi bukan berarti harus
berbeda semuanya. Untuk penelitian sosial
misalnya, populasi penelitian mungkin
saja sama, tapi teknik samplingnya berbeda,
teknik pengumpulan datanya berbeda,
analisis datanya berbeda, dan lain.lain.
Mohon diuraikan dengan jelas, bukan
hanya mengopi dari penelitian lain. Kalau mau
disertakan penelitian yang dilakukan
termasuk ke dalam kategori penelitian yang
mana, mohon diperhatikan dengan baik,
jangan asal mengopi. Bagian ini bisa dibagi
menjadi beberapa sub bab, tetapi tidak
perlu mencantumkan penomorannya.
PEMBAHASAN
Bagian ini memuat data (dalam bentuk
ringkas), analisis data dan interpretasi
terhadap hasil. Pembahasan dilakukan
dengan mengkaitkan studi empiris atau teori
untuk interpretasi. Jika dilihat dari
proporsi tulisan, bagian ini harusnya mengambil
proporsi terbanyak, bisa mencapai 50%
atau lebih. Bagian ini bisa dibagi menjadi
beberapa sub bab, tetapi tidak perlu
mencantumkan penomorannya.
PENUTUP
Bagian ini memuat kesimpulan dan saran.
Kesimpulan dan saran dapat dibuat dalam
sub bagian yang terpisah. Kesimpulan
menjawab tujuan, bukan mengulang teori,
berarti menyatakan hasil penelitian
secara ringkas (tapi bukan ringkasan
pembahasan). Saran merupakan penelitian
lanjutan yang dirasa masih diperlukan
untuk penyempurnaan hasil penelitian
supaya berdaya guna. Penelitian tentunya
tidak selalu berdaya guna bagi
masyarakat dalam satu kali penelitian, tapi merupakan
rangkaian penelitian yang berkelanjutan.
DAFTAR PUSTAKA
Bagian ini hanya memuat referensi yang
benar-benar dirujuk; dengan demikian,
referensi yang dimasukkan pada bagian
ini akan ditemukan tertulis pada bagianbagian
sebelumnya. Sistematika penulisannya
adalah:
· Menurut abjad.
· Tidak perlu dikelompokkan berdasarkan buku,
jurnal, koran, ataupun
berdasarkan tipe publikasi lainnya.
· Sistematika penulisan untuk buku: nama
penulis (kata terakhir lebih dahulu,
lalu nama pertama dan seterusnya). Tahun
publikasi. Judul buku. Penerbit,
kota.
· Sistematika penulisan untuk jurnal:
nama penulis (kata terakhir lebih dahulu,
lalu nama pertama dan seterusnya). Tahun
publikasi. “Judul tulisan.” nama
jurnal. Volume, nomor.
Penerbit, kota.
· Sistematika penulisan untuk
skripsi/tesis/disertasi: nama penulis (kata
terakhir lebih dahulu, lalu nama pertama
dan seterusnya). Tahun lulus. Judul
skripsi/tesis/disertasi.
Penerbit, kota.
· Sistematika penulisan untuk artikel
dari internet: nama penulis (kata terakhir
lebih dahulu, lalu nama pertama dan
seterusnya). Tanggal, bulan, dan tahun
download. Judul tulisan. Alamat
situs.
· Sistematika penulian untuk artikel
dalam koran/majalah: nama penulis (kata
terakhir lebih dahulu, lalu nama pertama
dan seterusnya). Tanggal, bulan dan
tahun publikasi. “Judul tulisan.” Nama
koran. Penerbit, kota.
Aturan Penulisan
- Tulisan merupakan hasil penelitian
- Tulisan ilmiah menggunakan bahasa
Indonesia baku, setiap kata asing dicari
padanannya dalam bahasa Indonesia baku,
dan tidak perlu menyertakan
bahasa asingnya.
- Kalimat yang diambil dari tulisan
ilmiah dalam bahasa asing diterjemahkan
dalam bahasa Indonesia baku.
- Referensi menggunakan aturan author,
date hanya mencantumkan nama
belakang penulis dan tahun tulisan
(contoh: Kotler, 2000) dan mohon dicek
ulang dengan daftar pustaka (sangat
membantu jika menggunakan fasilitas
bibliography yang ada di word processor)
- Tidak menggunakan catatan kaki
- Tulisan ilmiah dikirimkan dengan
format:
o Ukuran kertas yang digunakan ukuran A4
o Panjang tulisan minimum 10 halaman
o Margin keliling 1” atau 3cm
o Spasi 1.5
o Dalam bentuk 1 kolom (standar, tidak
perlu dibuat kolom)
o Huruf Times New Roman, ukuran 12
o Semua jenis rumus ditulis menggunakan
Mathematical Equation (bagi
pengguna MS Word ada di bagian Insert
=> Equation), termasuk
pembagian/fraksi, Zigma, Akar, Matriks,
Integral, Limit/Log,
Pangkat, dsb
o Semua jenis simbol menggunakan simbol
standar yang ada di Word
Processor (bagi pengguna MS Word ada di
bagian Insert => Symbol)
o Judul tabel dan gambar ditulis di
tengah, title case, dengan jarak 1
spasi dari tabel atau gambarnya. Tulisan
“Tabel” atau “Gambar”
dengan nomornya diletakkan satu baris
sendiri. Judul tabel diletakkan
di atas tabel (sebelum tabel) dan judul
gambar diletakkan di bawah
gambar (setelah gambar). Penulisan
sumber tabel atau gambar
diletakkan di bawah tabel dan gambar
(center pada gambar dan sejajar
tabel pada tabel dengan huruf 10 pt).
Pada gambar, penulisan sumber
diletakkan setelah judul gambar dengan
jarak 1 spasi.
Sumber: aturan penulisan artikel jurnal ilmiah
UG.PDF
3. Sumber informasi berupa Buku
Ø Ketika anda membuat referensi dari buku, tulis nama
pengarang, tahun, judul, kota atau negara tempat diterbitkannya buku tersebut
dan juga nama penerbit, contoh:
Bowie, D. and Mitchell, J. (1994)
A logic-based calculus of everyday objects. (Hendrix and Joplin Press, San
Francisco).
Ø Jika anda mengutip bab dari sebuah buku, maka cantumkan
rincian buku tersebut, ditambah nama babnya, dan juga nama pengarang bab buku
tadi, dan jangan lupa cantumkan judul bukunya. Contoh:
Downward, J. and Tybulewicz, V.
(1998) Successful research methods. In Applications of Signalling.
(Nottinghill Press, London)
Ø Jika buku tersebut diedit (memiliki editor), maka cantumkan
nama editornya pada rincian referensi anda. Contoh:
Bopper, B. and Miller, G. (1997) Statistics
don't mean nothin'. In A Handbook of Paranormal Mathematics,
Katsanis, N. and Bermingham, N. (Eds) (West Cheam University Press, West Cheam)
Ø Anda juga bisa mencantumkan nomor halaman jika anda ingin
mengacu pada satu bagian (bab) saja; huruf p (dalam penulisan referensi
berbahasa Inggris) atau hal. (dalam penulisan referensi berbahasa
Indonesia) digunakan untuk mengacu pada satu halaman saja, tapi jika mengacu
pada nomor halaman bagian (bab) buku tersebut, maka gunakan huruf pp. Contoh:
Ashworth, A. and Marshall, C.
(1997) Probability theory and gene cloning. In Favourite Oncogene Stories.
(Fulham Publications, Cambridge), pp. 103-128
Sourounian, L., Doering, D. and
Swendeman, S. (1998) The growth of red giants. In Stellar Evolutionary
Theories. (Perm and Rockefellar, Boston), p. 206
Ø Juga cantumkan nomor volume jika ada, dan juga nomor edisi
jika diperlukan bagi pembaca agar menemukan referensi bukunya. Contoh:
Karloff, B., Greenwood, B. (Eds).
1963. Revitalisation ofthe Dead. Vol. 2. (Head and Throttle, Whitby)
Ø Jika penerbit buku tersebut
tersebar di beberapa kota—contoh, London, New York, Toronto, Sidney—anda hanya
butuh cantumkan kota pertamanya saja.
Sumber:
http://www.englishindo.com/2011/07/penulisan-referensi-dari-buku.html